Tembok Lembab?, Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya

Category: Garasi Besi WinaHarga Pintu WinaPenyekat RuanganPintu Besi GeserPintu Garasi BesiPintu Garasi SlidingPintu Garasi WinaPintu Wina Menikung Comments: No comments

Pintu Garasi Besi, Pintu Besi Geser, Pintu Garasi Sliding, Pintu Wina Menikung, Harga Pintu Wina, Garasi Besi Wina
Tembok lembab adalah salah satu masalah penting yang sering dialami, khususnya saat musim hujan tiba. Keindahan interior rumah akan berkurang jika ada tembok lembab yang nampak di mata. Apalagi, kelembaban di dinding dapat menyebar ke area kering.
Berapapun umur sebuah rumah pasti memiliki kelembaban yang hadir dalam bahan bangunan yang digunakan dan udara di dalam rumah. Rumah yang kelebihan kelembaban, lambat laut bisa menjamur. Jadi anda harus mengantisipasi kelembaban berlebihan segera mungkin.
Sebelum mencari cara agar tembok tidak lembab, anda harus mengetahi penyebabnya. Penyebab kelembaban tidak hanya karena perubahan cuaca, tetapi juga masalah-masalah lain yang kadang tidak anda sadari.

Penyebab Tembok Lembab

1. Kondensasi

Masalah tembok lembab banyak dialami oleh penghuni rumah, dan hal tersebut disebabkan oleh kondensasi. Apakah kondensasi itu?. Kondensasi adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan.
Tanda-tanda kondensasi yang bisa dilihat pada jejak air (ngrembes) di tembok bagian dalam, pertumbuhan jamur pada jendela, wallpaper mengelupas, bintik-bintik jamur hitam di dinding, langit-langit dan papan, bau apek akibat lembab, cat mengelupas dan sebagainya.

Penyebab Kondensasi :

Kelembaban berlebihan
Kelembaban masuk ke udara di rumah melalui berbagai aktivitas sehari-hari, seperti memasak, mencuci, mandi dan mengeringkan pakaian. Melalui kegiatan tersebut, satu orang dapat menyumbang empat liter air ke lingkungan rumah dalam sehari.
Pemanas ruangan yang buruk 
Udara hangat dapat menampung lebih banyak uap air daripada udara dingin. Rumah yang kurang panas dapat menyebabkan kondensasi. Selain itu, kenaikan atau penurunan suhu secara drastis juga dapat meningkatkan kondensasi.
Ventilasi buruk
Aliran udara yang memadai memungkinkan udara hangat dan lembab keluar dari rumah. Namun, jika kekurangan ventilasi, udara hangat ini akan menyimpan kelembaban di permukaan terdingin seperti jendela atau dinding luar.

2. Rising damp (kenaikan kelembaban)

Disebabkan oleh kelembaban yang meningkat. Kelembaban naik dari permukaan tanah atau ada endapan tepung di permukaan dinding.
Ciri-ciri :
  • Tanda bercak gelap di dinding bagian dalam.
  • Wallpaper ternoda atau terkelupas.
  • Cat melepuh.
  • Perubahan warna dan plester yang mengelupas.
  • Adanya kembang garam.

3. Penetrating dump

Terjadi ketika air menembus dari luar, masuk ke dalam tembok bata melalui retakan atau celah dinding luar. Ini dapat menyebabkan berbagai masalah lebih serius pada struktur bangunan anda.
Penyebab : 
  • Masalah Pipa : Kebocoran dari pipa rusak.
  • Kesalahan Bangunan : Patahan bangunan yang memungkinkan air masuk ke substrat bangunan. Contoh : lubang di atap, genteng bocor, dinding retak, jendela atau pintu yang tidak dipasang dengan benar.
  • Talang tidak sesuai : Talang terlalu kecil, tersumbat dan meluap pada pipa bawah yang rusak dapat menyimpan kelebihan air ke dinding luar secara besar-besaran.
  • Peningkatan air tanah : Rumah dibangun dengan lantai dasar di bawah permukaan tanah.
Ciri-ciri :
  • Noda besar pada plester internal.
  • Retak atau lubang pada sambungan mortar dan permukaan bata.
  • Bercak basah berlebihan setelah hujan.
  • Tumbuh kehijauan di dinding luar.

Cara Mengatasi Tembok Lembab

1. Bersihkan jendela dan kusen

Bersihkan uap akibat udara, embun, hujan dan sebagainya pada jendela dan kusen setiap pagi, karena hal ini akan menghentikan pembentukan jamur. Sesekali seka bingkai jendela dengan pembersih jamur.

2. Bersihkan jamur

Cara menghilangkan tembok berjamur akibat kondensasi tidak bisa dilakukan asal-asalan. Jangan sesekali menyikat jamur karena dapat melepaskan spora jamur. Pertama-tama seka dinding dengan kain yang dicelupkan air sabun.  Kemudian, gunakan kain kering untuk menghilangkan kelembaban. Terakhir, buang kain dan bersihkan ruangan.
Jangan gunakan pemutih, karena pemutih hanya bekerja jika anda membersihkan jamur dan lumut pada ubin dan permukaan yang tidak menyerap air. Sebaiknya gunakan semprotan anti jamur daripada pemutih, dan ikuti petunjuk di dalamnya.
Menggunakan pemutih untuk membersihkan tembok lembab dan berjamur akan membuatnya lebih lembab, karena air dalam pemutih akan menyerap ke dinding untuk membuat jamur tumbuh lagi.

3. Cat anti jamur

Sebelum memutuskan untuk mengecat ulang, sebaiknya bersihkan dulu jamur pada dinding seperti langkah-langkah yang disebutkan di atas dan pastikan sudah kering. Untuk mencegah jamur tumbuh lagi, gunakan cat tembok anti jamur. Berikan lapisan pertama hingga mengering, kemudian oleskan lapisan cat kedua.

4. Cat tembok anti lembab / anti bocor

Noda lembab dapat dicat selama lembab telah mengering dan sumber masalahnya sudah diperbaiki. Gunakan cat untuk tembok lembab sebelum mengecat dengan cat biasa.
Cara mengecat tembok lembab pun tidak sembarangan guys!. Saat dinding kering, oleskan lapisan tebal pertama ke area yang ingin dilindungi. Setelah mengering, oleskan lapisan kedua. Setelah lapisan kedua mengering, anda bisa mengecatnya dengan warna yang anda inginkan.

5. Tangani uap akibat aktivitas ruang

Saat memasak, anda bisa menutup pintu dapur untuk mencegah uap keluar ke ruangan lain. Selain memperbaiki sistem pemanas dan ventilasi, anda dapat memasang exhaust fan untuk mengurangi kelembaban sekaligus solusi jangka panjang.
Untuk kamar mandi, pastikan selalu membuka jendela setelah mandi atau saat mandi untuk memungkinkan udara lembab keluar dan tidak mengembun di dalam. Exhaust fan juga direkomendasikan untuk hal ini. Tutup nat ubin dengan sealer setidaknya setahun sekali untuk mencegah kelembaban akibat bocor.
Jika memungkinkan, gantung pakaian di luar hingga kering untuk menghindari kondensasi. Sebelum menjemur pakaian sebai

6. Perbaiki ventilasi

Cara agar tembok tidak lembab yang bisa anda lakukan adalah membuka aliran sirkulasi udara. Buka jendela rumah anda setidaknya 15 menit setiap pagi untuk mencegah kondensasi. Rumah yang jarang mendapat sirkulasi udara rawan ditumbuhi jamur, dan spora jamur tidak menyukai udara segar.
Anda bisa membeli humifider untuk mengurangi tingkat kelembaban udara dengan menyedot udara, menghilangkan kelembabannya, kemudian meniupnya kembali.

7. Jaga rumah tetap hangat

Untuk menjaga kelembaban, jaga suhu rumah anda agar tetap stabil. Perubahan panas atau dingin secara drastis dapat meningkatkan kondensasi. Kelembaban terjadi saat udara hangat menyentuh dinding yang dingin. Jadi jaga rumah anda tetap hangat agar permukaan dinding tidak dingin.

8. Pasang insulasi

Insulasi dapat mengurangi kelembaban, terutama jika anda memiliki area lembab tempat kondensasi menumpuk. Bahan insulasi bermacam-macam tergantung kualitasnya. Ada bahan yang seperti wol, katun, kain, kayu dan sebagainya yang berfungsi menahan aliran udara.
Bagian rumah yang sering diinsulasi adalah dinding berongga, loteng, pintu, jendela dan lantai. Namun, sebelum memulai proyek ini, sebaiknya konsultasi lebih dahulu kepada pakarnya.

9. Perbaiki penyebab penetrating dumb

  • Perbaiki atau ganti talang yang tidak layak atau bocor. Talang dirancang untuk mengalirkan air hujan agar tidak mengalir ke dinding rumah, tetapi jika yang terjadi sebaiknya, sebaiknya segera diganti.
  • Cek pipa air yang bocor dan ganti yang baru.
  • Renovasi area jendela dan pintu yang tidak dipasang dengan benar.
  • Perbaikan dinding retak.

10. Cari pakar profesional

Jika anda kesulitan mengatasi kelembaban, khususnya untuk masalah rising dump (kenaikan kelembaban), anda harus konsultasi dengan pakar profesional yang mengerti tentang hal itu. Mereka dapat mengidentifikasi penyebab masalah dan memberitahu tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
Itu adalah penyebab dan beberapa cara mengatasi tembok lembab dan berjamur. Kelembaban ringan bisa diatasi dengan mudah, tetapi untuk memperbaiki rising dump anda bisa mencari jasa profesional agar tidak timbul masalah yang lebih berat. Semoga bermanfaat!

Leave a reply

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.